Unik, hanya 1 kata yang bisa diungkapkan untuk lukiskan namanya. Dia biasa disapa Fikri. Lahir sebagai anak semata wayang tak membuatnya manja. Ibunya menderita kanker. Namun Fikri terus berjuang menjadi anak yang berbakti pada ibunya.
Unik, begitulah dirinya. Hanya dia lelaki di kelas yang tak suka bermain futsal. Dia lebih gemar menuliskan kata-kata indah tentang dunia ini. Karena itulah Fikri bergabung dengan klub Jurnalis.
Hadir di SD Juara Medan pada pertengahan kelas 5 membuatnya bekerja keras sesuaikan diri dengan kebiasaan di sekolah ini, salah satunya menghapal Al-Quran. Al-Quran yang bernilai biasa kini jadi luar biasa di matanya. Dengan kondisi kesehatan ibu yang tak bisa memperhatikan putranya layak ibu biasa, Fikri pun terus berusaha. Sedikit-sedikit Fikri mengejar ketinggalan hapalan Qurannya. Hingga pada perayaan Maulid Fikri berhasil tuntaskan hapalan Juz 30 dari AlQuran. Bangga dan suka cita. Saat itu semua ibu-ibu yang anaknya diwisuda bermahkota, tapi Fikri dengan sepenuh tulus hanya didampingi ayahnya karena ibunya masih harus istirahat di rumah pasca operasi. Fikri, engkau memang luar biasa..
IBU
Karya Elfikri Musabbih
Ibu, yang selalu ada di dekatku
Ibu, yang selalu sabar menghadapi ku
Ibu, yang tak pernah mengeluh mengurusku
Ibu, engkaulah malaikat yang tak bersayap
Ibu, terimakasih untukmu..
Karena telah mengurusku dengan penuh kasih sayang
0 komentar