Kabar baru dari muridku yang satu ini. Iqram yang pemalu, begitulah julukannya. Sangking pemalunya, hobinya menunduk di bawah meja. Kalau berbuat khilaf malu, kalau menjawab soal malu, kalau ditanya malu, kalau ditegur malu, kalau dan kalau. Ujungnya selalu merasa malu. Kalau disuruh setor hapalan Al-Quran menolak dan langsung menunduk malu. Kalau tidak mengerti pelajaran juga malu bertanya. Betapa pemalunya muridku yang satu ini, lebih pemalu daripada seorang wanita.
"Iqram, benar malu itu bagian dari iman. Tapi malu harus pada tempatnya. Kamu adalah laki-laki, calon imam keluargamu. Kamu harus tegar, tegak berdiri menghadapi kesulitan dan tantangan. Kamu harus punya wibawa karena kamu harus melindungi keluargamu suatu hari nanti." Begitu tegurku suatu hari.
Tiba-tiba saja hari ini saat mengajar tentang Mad Jaiz dan Mad Wajib, Iqram adalah siswa pertama yang mengumpulkan tugasnya. Dan aku tak menyangka, nilainya 100. Subhanallah... Banggaku sumringah padamu duhai anakku. Aku yakin kau akan jadi imam yang berwibawa kelak bagi keluargamu
0 komentar