Medan (08/03) – SD Persa Medan 'Sekolah Juara' berupaya untuk mewujudkan “Sekolah Tanpa Plastik”. Beberapa orang mendengarnya mungkin membayangkan kalau sekolah tanpa plastik itu sekolah yang di dalamnya tidak ada perkakas atau sampah plastik. Atau mungkin haram hukumnya menggunakan sesuatu yang berbahan plastik? Padahal bukan itu yang dimaksud, karena mustahil jika kita meninggalkan plastik sama sekali.
Sekolah Tanpa Plastik merupakan sebuah tekad dari seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru pengajar, staf administrasi, petugas kebersihan, siswa, kantin sekolah sampai wali murid sudah berkomitmen untuk mengelola sampah dengan baik. Selain menekan timbulan sampah seminim mungkin, sampah yang ada harus dikelola dengan baik dengan cara dipilah sesuai jenis sampah yang ada.
Ada beberapa cara untuk mewujudkan sekolah tanpa plastik, salah satunya menggunakan sistem 3R, yakni reduce, reuse dan recycle. Sistem tersebut mulai diterapkan oleh seluruh warga sekolah seperti mengurangi bungkus plastik, air mimum kemasan, pemanfaatan botol plastik untuk pot tanaman, dan membuat bank sampah untuk menampung sampah yang bernilai ekonomis. Tidak hanya itu, sekolah juga memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk untuk memupuk tanaman obat-obatan, sayuran dan bunga yang ada di green house. Pendeknya, mereka sudah melakukan sebagaimana yang dilakukan pada sekolah adiwiyata walaupun mereka belum menjadi sekolah adiwiyata.
Untuk itu Dinas Perkim LH melakukan pembinaan dan pendampingan agar mereka bisa menjadi sekolah adiwiyata, yaitu sekolah berwawasan lingkungan dimana seluruh warga sekolahnya bahkan tetangga sekolah sudah peduli terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Selain itu, SDS Persa Medan 'Sekolah Juara' juga digadang gadang bisa bersama sama mewujudkan sekolah adiwiyata karena warga sekolah juga sangat antusias dan kompak dalam mendukung terwujudnya cita-cita tersebut.
0 komentar